Karya: Emir Avicenna Wisesa
Kelas: 4A
Pada hari Minggu pagi, kami sekeluarga sudah siap untuk pergi ke bandara. Sesampainya di bandara, ayah melakukan check-in dan masuk ke ruang tunggu. Pada pukul 09.55 kami dipanggil untuk naik ke pesawat. Pesawat mendarat di Bandara Internasional Minangkabau kira-kira pukul 11.10. Kami dijemput oleh kakek, langsung menuju rumah kakek dan nenek. Sampai disana, aku mandi lalu tidur siang.
Malamnya, kami bersama nenek dan kakek berburu kuliner khas Padang. Setelah itu, kami jalan-jalan di Kota Padang untuk melihat-lihat keramaian Kota Padang, melihat megahnya Masjid Raya Sumatera Barat dan masih banyak lagi.
Keesokan harinya, pagi-pagi aku sudah selesai mandi dan sarapan. Setelah berkemas, kami pun berangkat ke Batusangkar. Batusangkar adalah sebuah kota di Sumatera Barat. Dia berada di timur kota Padangpanjang, di tenggara kota Bukittinggi dan di timur laut danau Singkarak.
Disana kami bersilaturahmi dengan keluarga ayah yang berasal dari Batusangkar. Aku dan ayah pergi ke makam nenek dan berdoa disana. Setelah salat asar, kami kembali ke Padang.
Pada hari ketiga di Padang, aku pergi ke pantai yang bernama pantai Muaro Lasak. Aku membuat istana dari pasir, bermain dengan ombak, dan minum air kelapa. Setelah itu kami hanya jalan-jalan saja di kota Padang.
Siangnya, kami jalan-jalan dan beli oleh-oleh. Rupanya pada hari itu juga kota Bukittinggi merayakan hari ulang tahunnya yang ke-238, sehingga ramai sekali di kota itu. Setelah salat asar, kami kembali lagi ke Padang.
Seminggu kemudian saudaraku datang ke rumah kakek dan nenek tempat kami menginap. Lalu aku melanjutkan liburanku dengan pergi ke jembatan Siti Nurbaya, mendaki gunung Padang, sampai ke pelabuhan Teluk Bayur. Setelah itu kembali ke rumah.
Pada hari Sabtu, aku dan keluargaku kembali ke Jakarta. Pesawat meninggalkan bandara sekitar pukul 11.30 lalu mendarat di Jakarta pada pukul 13.30. Aku dan keluargaku kembali ke rumah dengan selamat.