
oleh : AMS
Pagi itu sebetulnya, saya hendak melihat aktitas pagi di Masjid Al Qolam. Rutinitas pagi di sudut-sudut dan ruang Masjid Al Qolam adalah pembelajan Al Qur’an murid SDIT IQRO’. Rupanya pagi itu sedang dilakukan assessment tahfidz. Saya memutuskan untuk tidak jadi masuk ke dalam ruang masjid, supaya tidak mengganggu jalannya assessment.
Saat saya beranjak menuju rak sepatu untuk mengambil alas kaki, saya berpapasan dengan murid-murid TK yang muncul dari arah lapangan olah raga. Mereka berbaris antre hendak menuju aula lantai dua Masjid Al Qolam mengikuti Ibu Guru. Saya coba menyapa mereka dengan pertanyaan, “Ini anak TK B ya? Ada kegiatan apa sih?”. “Mau tampil”, jawab salah seorang murid putri.
Hal yang sangat menarik, adalah saat mereka memasuki area suci. Mereka melepaskan sepatu, dan membawanya menuju rak sepatu, meskipun tidak ada instruksi khusus dari guru. Tidak ada sepatu yang tercecer dan ditinggalkan di lantai. Semua meletakkan sepatu di rak dengan rapi dan tertib. Meskipun sambil bercakap-cakap di antara mereka, secara reflek mereka sudah tahu posisi rak yang masih kosong, karena sebagian rak telah terisi oleh sepatu kakak-kakak kelas SDIT IQRO’.
Dari hal sederhana itu, kita bisa melihat betapa pentingnya lingkungan sekolah sebagai tempat belajar, tidak hanya pelajaran akademik, tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang akan mereka bawa hingga dewasa.
Melihat murid-murid TK meletakkan sepatu di rak tanpa disuruh adalah tanda awal terbentuknya disiplin dan kemandirian. Hal kecil seperti itu menunjukkan bahwa anak mulai memahami tanggung jawab dan aturan di lingkungan sekolah.
Beberapa hal positif dari kejadian itu:
1. Anak belajar inisiatif — Mereka melakukan sesuatu tanpa harus diarahkan terus-menerus.
2. Kebiasaan baik mulai terbentuk — Hal kecil seperti menaruh sepatu di tempatnya bisa menjadi dasar kebiasaan positif lainnya.
3. Menghargai aturan bersama — Anak memahami bahwa menyimpan sepatu dengan rapi adalah bagian dari menjaga kerapian kelas.
4. Lingkungan belajar jadi lebih nyaman — Saat semua anak mengikuti aturan kecil seperti ini, suasana kelas lebih tertib dan menyenangkan.
Apa yang bisa dilakukan selanjutnya?
Berikan apresiasi sederhana (pujian tulus atau stiker bintang, misalnya). Ini memperkuat perilaku baik mereka dan membuat mereka merasa dihargai.
Kalimat sederhana seperti:
“Masya Allah, hebat sekali kamu sudah meletakkan sepatunya sendiri ya. Terima kasih sudah rapi!”
Bisa berdampak besar bagi kepercayaan diri anak.
Berkeliling dan melihat-lihat aktifitas di sekolah memang menarik. Akan ada sudut dan momen yang bisa mengungkap banyak hal.
Tag : TKIT IQRO SDIT IQRO smpit iqro